RSUD Cabang Bungin sulit di cerna dengan akal sehat, bahwa seorang dokter dan Perawat yang bekerja di Rumah Sakit harus memiliki Keterampilan dan Profesional dalam menjalankan tugas yang dimiliki serta sumpah Profesi sebagai dokter, bahwa RSUD Cabang Bungin banyak memiliki Kasus permasalahan yang mulai menyebar bagaikan Virus.
Bahwa RSUD Cabang Bungin saat ini menjadi sorotan Nasional dan Publik akibat diduga ulah para oknum dokter dan Perawat yang tidak Profesional menjalankan tugas Medis, karena ada beberapa Kasus RSUD Cabang Bungin menjadi sorotan Nasional yaitu Kasus Buta Mata Permanen.
Bahwa RSUD Cabang Bungin yang berhasil masuk sebagai Top Finalis Inovasi Pelayanan Publik Tingkat Nasional dengan mengusung Inovasi RUSA BERLIAN (Rumah Sakit Berorientasi Pelayanan) yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan-RB) Tahun 2025, namun para Medis yang ada di RSUD Cabang Bungin diduga banyak yang tidak Profesional menjalankan tugas sebagai Medis.
Baru - baru ini telah terjadi Korban di bawa ke RSUD Cabang Bungin, dan Perawat di RSUD Cabang Bungin diduga bekerja tidak Profesional menangani Pasien yang membutuhkan pertolongan, karena Pasien kakinya luka parah saat di bawa ke RSUD Cabang Bungin, namun pihak Perawat menanganinya diduga hanya separuh hati kepada Pasien yang membutuhkan pertolongan Medis.
Menurut orang tua Korban berinisial MN, awal mulanya anak Saya Didi mengalami Kecelakaan Lalu Lintas, lalu dibawa ke RSUD Cabang Bungin, setelah di tangani oleh Perawat RSUD Cabang Bungin, anak Saya hanya mendapatkan Perawatan sekedar nya saja dan tidak mendapat Kamar dengan alasan Kamar Penuh, karena merasa di bohongi pihak Keluarga penasaran dan mengecek ternyata masih banyak Kamar yang kosong," kata MN sebagai orang Tua Korban.
Orang tua Korban menjelaskan, bahwa kaki Anak Saya mengalami luka parah dan tidak dijahit, hanya di perban oleh pihak Perawat RSUD Cabang Bungin, dan pihak Keluarga merasa tidak nyaman dengan Pelayanan Medis RSUD Cabang Bungin, Didi dibawa ke Pengobatan Tradisional di wilayah Sukatani, dan perban dari RSUD Cabang Bungin di buka luka yang dialami oleh Didi tidak di jahit dan juga tidak di bersihkan sehingga kaki Didi membusuk," jelas orang tua Korban,(26/7/2025).
Kepala Desa Jayalaksana, Irwansyah, mengatakan, Saya sangat perihatin Pelayanan RSUD Cabang Bungin yang semakin buruk, dan Kami sudah sangat muak mendengar kejadian Kasus di RSUD Cabang Bungin banyak warga yang menjadi Korban, sehingga Saya bersama para Kepala Desa se-Kecamatan Cabang Bungin mendesak agar Bupati Bekasi dapat segera mengevaluasi dan mengganti Direktur RSUD Cabang Bungin beserta Jajaran Manajemen,” kata Irwansyah.
Dengan terjadinya Peyanan Medis di RSUD Cabang Bungin diduga tidak Manusiawi dan tidak Profesional menjalankan tugas sebagai Medis, dan RSUD Cabang Bungin berhasil masuk sebagai Top Finalis Inovasi Pelayanan Publik Tingkat Nasional dengan mengusung Inovasi RUSA BERLIAN (Rumah Sakit Berorientasi Pelayanan) yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan-RB) Tahun 2025, namun para Medis yang ada di RSUD Cabang Bungin diduga banyak yang tidak Profesional menjalankan tugas sebagai Medis agar Kementrian Kesehatan dapat melakukan kunjungan ke Pasien dan ke Masyarakat untuk mempertanyakan Pelayanan Medis di RSUD Cabang Bungin tersebut.
( Red )